ini dari apa yang aku baca han...
Pria dan Wanita, Berbeda untuk Bersatu
Secara umum orang menilai bahwa:
Ditinjau dari segi fisik: pria lebih tegap dan kuat, sementara wanita lebih
lemah lembut
Ditinjau dari segi energi: energi pria terpusat sedangkan energi wanita
menyebar dan membutuhkan waktu yang lebih lama
Dalam hal pergaulan: pria cenderung lebih aktif dan inisiatif, adapun wanita
cenderung pasif dan bersikap menunggu
Pusat perhatian utama: pria pada karier atau prestasi kerja, sementara
wanita kehidupan keluarga dan rumah tangga
Kekecewaan: pria terletak pada kegagalan, sementara wanita terletak pada
kesepian
Reaksi: pria dalam menghadapi kekecewaan biasanya berdiam diri dan tak
peduli, sementara wanita biasanya mengomel
Pengungkapan diri: pria lebih terbuka, langsung pada persoalan, serta mudah
diduga, sementara wanita lebih tertutup dan sulit diduga.
Dalam menyikapi masalah: pria lebih rasional sedangkan wanita lebih
emosional
Cara berpikir: pria lebih logis dan objektif, sementara wanita lebih
intuitif, subjektif, serta lebih mendetil
Kejujuran, pria cenderung menutupi perasaan, sementara wanita cenderung
menutupi kenyataan
Buah tangan: pria memandang pemberian dalam bentuk barang dari sudut pandang
ekonomis dan praktif, sementara wanita memandang dari makna pribadi
Dalam menjalin hubungan: pria dianggap lebih memperhatikan keluasan dan
kenyataan, sementara wanita dianggap lebih memperhatikan kedalaman serta
kesetiaan
Perbedaan di atas belum ditambah dengan perbedaan kebiasaan dalam keluarga,
budaya, norma, dan adat, pendidikan formal, profesi, lingkungan pergaulan,
usia, dan lain sebagainya. Dengan begitu banyaknya perbedaan, mungkinkah pria
dan wanita menyatu?
Sulit mencari titik temu, jika kita hanya mencari hal yang serupa. Yang perlu
dicermati bukan pada perbedaan atau persamaan. Tapi lebih pada pemahaman untuk
bersinergi, saling menutupi kekurangan dan kelebihan. Perbedaan tidak sama
dengan pertentangan. Berbeda bukan berarti tak bisa bersama.
Pria dan wanita harus menyadari dalam segi apa kedua pihak berbeda. Menerima
perbedaan yang tidak bisa disesuaikan. Mengakui perbedaan, tidak menutupi
apalagi mengabaikan, selalu mencari kesesuaian dan titik temu adalah solusi
untuk mengatasi perbedaan.
Adalah kebesaran yang kuasa menciptakan wanita dan pria berbeda-beda. Seperti
siang dan malam, matahari dan rembulan, tawar dan asin. Semua adalah petunjuk
bagi kita untuk berpikir dan makin menyadari bahwa Dia ada.
Pria dan wanita memang berbeda. Berbeda untuk bersatu. Bersatu dalam
perbedaan.
maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu” [Al-Baqarah : 222